Visiting Lecturer Series 02 dengan Prof. Ing. Jiří Patoka, Ph.D., DiS : Ancaman Spesies Invasif di Perairan Indonesia

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka menghadirkan kegiatan akademik internasional dalam bentuk Visiting Lecturer, yang kembali menghadirkan Prof. Ing. Jiří Patoka, Ph.D., DiS dari Czech University of Life Sciences Prague. Kegiatan ini mengangkat tema yang krusial dan sering luput dari perhatian publik yaitu Invasive Species in Indonesia Waters atau spesies invasif yang kini mengancam ekosistem perairan di Indonesia.

Dalam kegiatan Visiting Lecturer ini, Prof. Jiří memaparkan bagaimana spesies asing yang masuk ke luar wilayah asalnya, dapat berkembang pesat dan merusak keseimbangan ekosistem lokal. Prof. Jiří menjelaskan bahwa penyebaran spesies invasif selalu melibatkan aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui perdagangan ikan hias, pertanian, akuakultur, hingga pelepasan hewan peliharaan ke alam liar. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah risiko tinggi dari perdagangan spesies akuatik untuk keperluan hias, terutama ikan air tawar dan udang/kepiting eksotik.

Berdasarkan data terbaru, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah ekspor tertinggi untuk beberapa spesies yang kini telah ditemukan di berbagai wilayah perairan Indonesia, seperti Danau Matano di Sulawesi dan sungai-sungai di Pulau Jawa. Beliau menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor—antara ilmuwan, pemerintah, hingga masyarakat umum—untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Sebagai penutup, Prof. Jiří memperkenalkan inisiatif terkini berupa Indonesian Center for Research on Bioinvasions yang diharapkan dapat menjadi pusat kolaborasi untuk riset, edukasi, dan advokasi terkait spesies invasif di Indonesia.

Kegiatan ini menjadi pengingat penting bahwa konservasi keanekaragaman hayati tidak hanya soal menjaga yang ada, tetapi juga mencegah hadirnya ancaman baru. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka berkomitmen untuk terus mendukung upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan berbasis riset melalui kegiatan akademik kolaboratif seperti ini.