Bukan Rakernas Biasa: MIPAnet 2025 di UT Lahirkan Program Kampus Berdampak
![]() |
Tangerang Selatan, 16 Mei 2025 – Jejaring Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Nasional (MIPAnet) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2025 sebagai upaya memperkuat sinergi nasional khususnya dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Rakernas pada tahun ini mengusung tema “MIPAnet: Satukan Langkah untuk mewujudkan Kampus Berdampak” dan diselenggarakan pada Jum’at, 16 Mei 2025 di Gedung Serbaguna, Kantor Pusat Universitas Terbuka (UT), Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
STEM — Science, Technology, Engineering, and Mathematics — merupakan pilar utama dalam mendorong kemajuan bangsa, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 dan menuju Society 5.0. Namun, di tengah urgensinya, Indonesia masih menghadapi tantangan yaitu masih rendahnya minat generasi muda terhadap bidang MIPA. Oleh karena itu, Rakernas ini menjadi momentum penting untuk merespons berbagai isu strategis dalam pengembangan pendidikan dan riset MIPA di tanah air.
![]() |
Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber yaitu Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. yang hadir secara daring, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemdiktisaintek, Dr. Berry Juliandi, S.Si, M.Si.; Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, M.A.; Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Rahmat Budiman, S.S, M.Hum, Ph.D.; Sekjen MIPAnet yang juga menjabat sebagai Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si., Dekan FST UT yang juga sebagai Ketua Pelaksana Rakernas MIPAnet 2025, Dr. Subekti Nurmawati, M.Si., serta perwakilan dari 53 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang tergabung dalam MIPAnet yang terdiri Pimpinan FMIPA, FST, FSM, dan Fakultas Biologi.
Forum jejaring MIPAnet Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas kerja sama dan kinerja yang berfokus pada berbagai isu strategis yang berkembang saat ini antara lain:
- Penguatan kolaborasi riset lintas institusi di bidang sains dasar.
- Harmonisasi kurikulum berbasis STEM yang adaptif terhadap tantangan global.
- Peran sains dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
- Peningkatan minat dan regenerasi mahasiswa MIPA melalui program-program kolaboratif nasional.
- Penjaminan mutu dan penguatan capaian pembelajaran lulusan (CPL) berbasis kebutuhan industri dan masyarakat.
Serta kebijakan akreditasi program studi.
Rangkaian acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran MIPAnet karena telah memilih UT sebagai lokasi untuk penyelenggaraan Rakernas MIPAnet 2025 dengan tema, ”MIPAnet: Satukan Langkah untuk Mewujudkan Kampus Berdampak”. Mohamad Yunus juga menyampaikan bahwa Universitas Terbuka (UT) membuka peluang seluas-luasnya untuk menjalin kemitraan dengan Bapak/ Ibu anggota MIPAnet dalam pelaksanaan Tri Dharma PT.
“Sebagai perguruan tinggi yang mengusung sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, UT memiliki keunggulan dalam menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi,” ungkap Mohamad Yunus.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan Sambutan dari Sekjen MIPAnet, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam Rakernas MIPAnet ini. Menurutnya dengan terselenggaranya Rakernas MIPAnet ini akan melahirkan usulan-usulan dan inovasi yang dapat meningkatkan minat masyarakat khususnya akan bidang MIPA. Tentunya hal ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, terutama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dan arahan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. yang mana diwakili oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Dr. Mohammad Fauzan Adziman ST, M. Eng. secara daring. Dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa Kementerian Kemdiktisaintek resmi meluncurkan program “Diktisaintek Berdampak” pada 2 Mei 2025 lalu yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional sebagai langkah strategis dalam memperkuat kontribusi pendidikan tinggi terhadap pembangunan nasional. Program ini menekankan pentingnya transformasi kampus sebagai simpul pertumbuhan ekonomi serta pusat riset dan akselerator kebijakan strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Dalam semangat gotong royong, berbagai inisiatif seperti KIP Kuliah Daerah, mentoring antarlembaga, hingga penguatan pendidikan vokasi dijalankan untuk menjawab tantangan akses dan mutu pendidikan tinggi secara merata. Diktisaintek Berdampak juga mendorong hilirisasi riset, komunikasi sains, dan pembinaan talenta saintek guna menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Beliau juga menekankan melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis dampak nyata, Kemdiktisaintek ingin memastikan pendidikan tinggi menjadi motor perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Acara selanjutnya adalah Sharing Session dan Arah Kebijakan Belmawa yang disampaikan oleh Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si. selaku Plt. Direktur Belmawa Kemdiktisaintek. Pada sesi ini Dr. Berry menyampaikan terkait dengan pemaparan arah kebijakan Belmawa dan sharing session dengan para peserta. Sesi ini berlangsung interaktif dan dari sesi ini muncul beberapa usulan dan gagasan terkait dengan dunia pendidikan tinggi khususnya yang berkaitan dengan bidang MIPA.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan agenda Sharing Program Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) yang disampaikan oleh Prof. Dr. Muktiningsih N. Dalam paparannya beliau memaparkan arah kebijakan dan program strategis yang akan dijalankan dalam periode 2024–2029, mencakup penguatan kelembagaan, peningkatan akuntabilitas, serta internasionalisasi sistem akreditasi. LAMSAMA menegaskan komitmennya sebagai lembaga penjamin mutu eksternal yang independen dalam memastikan standar pendidikan tinggi di bidang sains alam dan ilmu formal sejalan dengan kebijakan nasional dan praktik terbaik internasional. Melalui peluncuran instrumen akreditasi baru (IAPS 3.0), optimalisasi platform SALAM 3.0, serta upaya memperoleh pengakuan ISG dari INQAAHE, LAMSAMA semakin memperkuat posisi strategisnya untuk mengakreditasi lebih dari 600 program studi secara profesional dan berkelanjutan, sekaligus mendorong daya saing global pendidikan tinggi Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan dengan Reorganisasi dan Pembentukan Pengurus Baru MIPAnet.
Hasil dan Komitmen Bersama dari Rakernas ini, disepakati beberapa rencana aksi konkret, di antaranya:
- Pembentukan konsorsium riset MIPA nasional untuk isu-isu strategis.
- Peluncuran program “MIPA Masuk Desa” untuk pengabdian berbasis sains.
- Percepatan digitalisasi pembelajaran dan pelatihan dosen MIPA se-Indonesia.
Rakernas juga menjadi ajang sinergi antar akademisi dan pemangku kepentingan untuk Menyusun arah kebijakan pendidikan MIPA dalam konteks pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
![]() |
Dengan terselenggaranya Rakernas ini, MIPAnet menegaskan perannya sebagai jejaring nasional yang aktif mendorong penguatan sains dasar dalam menghadapi tantangan masa depan. Seluruh peserta berkomitmen untuk menjadikan MIPA sebagai kekuatan utama dalam membangun SDM unggul dan inovatif di Indonesia.
Sumber: Universitas Terbuka